Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

Persepsi anak muda tentang 'Hamil di luar Nikah' (dilihat dari Third Person Effect)

Chart 1 Chart 2 Dua chart berikut merupakan hasil salah satu survey online dari Youth Laboratory Indonesian yang dilakukan pada akhir tahun 2012. Kedua pertanyaan tersebut saya masukkan ke dalam survey untuk mencoba melihat kehadiran "third person effect" (TPE). TPE merupakan sebuah gejala dimana seseorang selalu melihat dari sudut pandang orang ketiga. Secara lebih spesifik, sesuatu yang dinilai negatif secara norma akan dipersepsi mustahil terjadi pada diri sedangkan sesuatu yang positif lebih besar kemungkinan terjadi pada diri. Dengan kata lain, penilaian terhadap diri sendiri menjadi tidak obyektif dan riil. Kedua pertanyaan tersebut saya pisah posisinya dalam survey yang kami sebar. Secara mengejutkan kami menemukan bahwa pada kalangan muda, mereka memiliki TPE yang tinggi terkait dengan isu 'Hamil di luar nikah'. Anak muda melihat peristiwa 'Hamil di luar nikah' sebagai sesuatu yang mustahil terjadi pada diri mereka sedangkan di sisi lain mereka me

Kasus siswa SMU melecehkan Sholat & dorongan social approval (Penjelasan dari sudut pandang psikologi)

Video kontraversial ini beredar kira-kira sebulan lalu dan menjadi bahan cemooh juga obyek amarah bagi banyak penganut agama Islam. Saya sendiri sangat terkejut ketika pertama kali menyaksikan video ini via facebook seorang rekan. Kasus ini menjadi renungan tersendiri bagi saya selaku peneliti kultur anak muda dan akademisi psikologi. Beberapa poin pelajaran yang bisa kita pelajari disini adalah: 1. Anak muda terutama pada usia 14-18tahun sedang berada dalam tahap Identity Formation (pembentukan Identitas) pada tahap ini anak mereka menyerap dengan sangat kuat nilai-nilai yang berada di sekitar mereka 2.Highlight yang perlu ditekankan bagi anak muda Indonesia adalah adanya kecenderungan telatnya pembentukan Identitas karena lingkungan sekolah juga kultur di rumah kurang memberi ruang pendapat juga opini bagi anak muda. Otoritas nilai-nilai terdapat pada sosok guru dan orang tua. Opini juga pendapat banyak di repress/ditekan pada tahap ini. 3. Social Media berperan sebagai orang tua